Wednesday, September 30, 2020

Masih Penasaran Tentang Keseruan menjadi POLHUT ? Simak Cerita Asyik dari Koordinator POLHUT ini!

Zakarias Agurahe, SH Koordinator Polisi Kehutanan di Kabupaten Sorong Selatan (Foto : Rizky)
Sorong Selatan - Zakarias Agurahe, SH Koordinator Polisi Kehutanan (POLHUT) di Kabupaten Sorong Selatan dibawah Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat bercerita tentang pengalaman dirinya sebagai Koordinator POLHUT di Kabupaten Sorong Selatan (12/08/2020). 


"Sudah berapa lama Bapak menjadi POLHUT ?" 

Dimulai dari tahun berapa? Mulai penerimaan Polisi Kehutanan mulai dari tahun 2010 sampai dengan 2020, sudah 10 tahun saya bekerja sebagai Polisi Kehutanan.


“Wow, seru sekali! Boleh diceritakan mengapa memilih menjadi POLHUT ?”

Pada waktu itu saya harus pergi dengan adanya pembentukan Polisi Kehutanan dan Pak Runaweri (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi papua Barat) waktu itu beliau masih jadi Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan mulai ambil kami sebagai peserta pembentukan Polisi Kehutanan, saat itu diminta PNS yang harus pergi bukan honorer dan disitulah kami 8 orang pergi. Saya (Zakarias Agurahe), Darius Yohanis Saupar, Barnabas Safuf, Yohanes Guraray dan Mesak Guraray, dari distrik Yulianus Blesya, itu yang kami pergi. Sampai dengan selesainya kami pulang kembali ke Sorong Selatan bertugas seperti biasa.


"Apa saja Tupoksi POLHUT ?" 

Yang menjadi tugas POLHUT adalah menjaga dan mengawasi peredaran Hasil Hutan.


"Ada nggak sih tantangan atau kendala dalam melaksanakan tugas ?" 

Kami diberikan motor Dinas roda 2 tetapi yang kami hadapi selama ini luasan hutan Kabupaten Sorong Selatan yang sedemikian luasnya, kami tidak bisa jangkaui dengan motor harus dengan mobil, tapi selama sampai hari ini kami tidak punya mobil, itu yang saya pernah alami, semua yang kami lakukan sudah benar hanya kami tidak punya senjata untuk menghadapi masyarakat di tempat yang jauh dari kota, kami harus berusaha dengan susah payah pakai parang atau sangkur.


"Kesan yang Bapak alami selama menjadi POLHUT ?" 

Terimakasih karena saya menjalankan tugas di lapangan sebagai Polisi Kehutanan sangat baik dan sangat indah pekerjaan ini. Saya bekerja sudah 10 tahun, anak-anak semua mendapatkan upah yang sederhana itu sebagai pegawai negeri yang kita tahu, itu yang mereka sudah selesai, saya manfaatkan itu sehingga anak-anak sudah berhasil semua, selesai kuliah semua sudah pulang, tinggal 3 orang perempuan 2 laki-laki 1 baru mau kuliah, perempuan 1 sudah semester 3, yang 1 masih SMA, dan sangat luar biasa saya sangat senang, akhir-akhir ini kalo memang saya pensiun terimakasih buat Dinas Kehutanan dan terimakasih juga buat Satuan Polisi Kehutanan.


“Mungkin sebagai penutup, apa yang ingin Bapak sampaikan kepada masyarakat ?”

Masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan ..!!! Kami selalu sampaikan kepada masyarakat, bahwa pengurusan ijin usaha kayu harus jelas dan lengkap sehingga sampai kapan pun itu adalah tanggung jawab kami bersama........!!!! hutan adalah ibu kandung, mari kita lestarikan bersama demi masa depan anak cucu kita. [NM]


Personil KPHP Sorong Selatan bersama Polisi Kehutanan dan Tenaga Satuan Pengamanan Hutan (foto : kphp sorsel)

Pengalaman menjadi Tenaga Bakti Rimbawan : BAKRIM Garda Terdepan Pengelolaan Hutan di KPH

Tenaga Bakti Rimbawan KPHP Sorong Selatan (foto : kphp sorsel)

Sorong Selatan - Bekerja di Kehutanan dibilang penuh tantangan dan petualangan serta memilki cerita tersendiri, pada kesempatan ini Syalomi Rijoly,  M. Rizky Rizaldy R. Nazer dan Yohanis R.P. Harsono, S.Hut akan menceritakan pengalaman mereka selama menjadi Tenaga Bakti Rimbawan (BAKRIM) pada KPHP Sorong Selatan,  pada Selasa (12/08/2020). Omi, Brikiz dan Anang panggilan akrab mereka akan berbagi kisah mereka.

Omi mengawali ceritanya, saya  menjadi tenaga BAKRIM di KPHP Sorong Selatan sejak tahun 2014, kemudian di tahun 2015 ada tambahan 2 tenaga Bakti Rimbawan Anang dan Aziz, di bulan Maret ditambah lagi 2 orang lagi Bakti Rimbawan Muhammad Risky dan Frengky Kemerai.

Brikiz menjabarkan tupoksi Bakti Rimbawan yaitu sebagai tenaga teknis dan pendampingan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan atau lebih khusus di wilayah KPHP Sorong Selatan, dimana kami lebih sering terjun di lapangan.

Hal yang senada disampaikan oleh Anis dan juga ia menambahkan tantangan atau kendala dalam melaksanakan tugas sebagai bakrim yaitu terkadang dalam melaksanakan tugas yang diberikan, kita pun mendapati beberapa kendala-kendala antara lain itu dari segi akses jalan sehingga dalam perjalanan kita seringkali tersendat di perjalanan karena kondisi jalan mungkin yang berlumpur atau pun jalan-jalan yang belum di aspal, itu menjadi sebuah tantangan sehingga kita lebih kuat dalam menjalankan tugas-tugas selanjutnya. Selain kondisi jalan, kita pun mendapati kendala-kendala saat kita sampai di lokasi yang datang entah dari alam atau pun terkadang kita kena hujan atau panas, seringkali juga dari masyarakat yang mungkin melihat kita sebagai orang baru di tempat mereka sehingga kita kadang tidak di terima tapi dengan beberapa penjelasan-penjelasan dan pembicaraan-pembicaraan yang positif kami pun di terima. Jadi terkadang disaat kita mau membuka diri untuk diterima oleh masyarakat kita pun di terima dan terkadang sampai kita menginap di suatu desa atau kampung.
Patroli Pengamanan Hutan

"Kesan dan pengalaman dalam menjalankan tugas terlebih yang ditemui saat melaksanakan kegiatan dimana tugas-tugas yang diberikan kepada kami, seringkali membangun kita untuk memberikan pengalaman serta memberikan edukasi kepada kita, sehingga menambah pengetahuan kita dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan kita kedepannya. Tentu saja ada beberapa kegiatan yang kita lakukan, seperti pendampingan masyarakat Kelompok Tani Hutan, patroli pengamanan kawasan hutan, membersihkan persemaian ataupun melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan" ujar Anang. 

Anang menyampaikan kalau saya sendiri mempunyai keahlian lain pula dengan membuat peta sehingga saya bisa lebih mengasah lagi keterampilan saya untuk membuat peta di KPHP Sorong selatan dengan membuat beberapa peta-peta di KPHP Sorong Selatan saat menjalankan tugas di KPHP Sorong selatan. Jadi selain mengerjakan tugas kita pun mendapat tambahan pengalaman lain dengan diberikan kesempatan oleh pimpinan kita Kepala KPH untuk mengikuti diklat-diklat yang dilakukan baik itu di dalam daerah maupun di luar daerah sehingga itu juga membangun pemikiran kita dan menambahkan pengetahuan kita. Saya berterimakasih kepada Kepala KPHP Sorong Selatan yang telah memberikan kami kesempatan untuk menambah pengalaman yang lebih di KPHP Sorong selatan. Akhir kata “Pengalaman yang kita dapati di waktu tempat kiranya itu menjadi kenang-kenangan kita, seorang Rimbawan haruslah kuat dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diberikan walaupun kita ditempatkan jauh dari keluarga”.

"Untuk Rimbawan muda terlebih yang baru melangkah menjadi seorang Forester saya ingin mengingatkan akan kondisi hutan yang mengalami degradasi dan deforestasi atau mengalami kerusakan yang bertambah dari tahun ke tahun. Saya ingin menyampaikan untuk kita sebagai generasi baru mari kita tanam dan kurangi menebang agar di tahun berikutnya hutan kita tidak lagi mengalami degradasi dan deforestasi, selain itu di tengah-tengah menjalankan tugas tentu ada tantangan dan hambatan yang akan kita temui, tetapi apapun itu marilah kita hadapi dengan jiwa Rimbawan yang tegar demi kelestarian hutan kita, rumah kita" ungkap Anang. [NM]



Tuesday, September 29, 2020

Sepenggal Kisah Penerjunan Trikora di Teminabuan Tahun 1962

Bapak Melkianus Konjol Saksi Hidup bercerita tentang Penerjunan Trikora di Teminabuan (foto : Hafsah S)

Sorong Selatan – Di depan Tugu Merah Putih (09/09/2020) Bapak Melkianus Konjol saksi hidup  dan merupakan Tokoh Adat di daerah Teminabuan maupun di Kampung Wersar, bercerita tentang Penerjunan Trikora di Teminabuan tahun 1962. 

Di depan tugu Merah Putih Bapak Melkianus Konjol, bercerita tentang Penerjunan Trikora di Teminabuan tahun 1962, memang kalau menurut informasi yang kami terima mereka terjun jam 3 tapi karena perjalanan jauh dari Ambon sana kesini, maka terjunnya bukan jam 3 lagi tapi sudah jam 4 mereka terjun. Pada saat itu kami penduduk ini tidak tahu cara bagaimana orang mau terjun dengan payung nanti disebelah kanan sana ada satu anggota yang terjun tetapi dia punya payung itu sempat tarik. Satu orang tua di situ dengan rumah, yah rumah kumuhlah dijaman itu, dia berteriak eeeiiii… ada orang… orang turun dengan apa ini.

Kita semua bangun dan melihat ada orang turun dengan payung, dia naik ke situ duduk di depan gereja bapak dari rumah turun duduk sama-sama dengar lagi satu teriak di mangi-mangi sebelah orang tua itu 4 orang dari perahu lepas dari mangi-mangi malam-malam bawa kesini sudah 2 orang, pagi lagi ada 2 orang disebelah muka jembatan dia berteriak minta tolong bapak datang berdiri ditempat ini. Tempat ini tugu ini adalah rumah orang, rumah masyarakat jadi saya berdiri di sini mereka bawa itu 2 orang datang masuk di situ 4 orang. 

Tugu Merah Putih (foto : reynold)
Pagi datang semua, ada yang masuk,,, keluar,,, masuk,,, keluar yang terakhir masuk 4 orang. Masuk itu dia menetap rumah yang saat ini sampai baru dibangun dibawah ini mereka duduk disitu. Bapak lagi datang nonton, bapak begitu naik sampai didepan sana muka gereja itu pasukan Belanda sudah ada, saya mau lari kemana mau sembunyi dirumah sudah tidak bisa lompat di situ ada rumah gereja tapi masih rumah darurat, saya guling badan ke bawah bunyi tembakan ini sampai berakhir. Ada balasan sampai 3 kali, berhenti tembakan bapak datang lagi saya lihat ada 6 orang yang dapat luka dan 2 orang korban. dari dalam hutan terdengar bunyi tembakan dan bunyi lepri masih cari teman-teman yang sementara turun malam itu karens mereka tidak tahu posisinya dimana masih baku cari teman. 

Pagi hari sekitar jam 10, Belanda masuk langsung jemput 6 orang yang dapat luka dengan 2 orang korban, saya langsung antar sampai kasi naik ke kapal yang hidup 6 orang terus yang 2 korban ini juga bawa makamkan di Teminabuan di pasar lama setelah dia sudah bangun itu Tugu Cakra Buana baru dipindahkan tisana. 

Jadi bapak cuma saksikan pendaratan itu sampai tembak menembak selesai sore juga saya sudah menghindar disini jadi berita lain-lain seperti mereka ketemu dimana-dimana waktu belanda tidak mampu dia kasi turun bom disini bapak sudah di Teminabuan. [NM]
Bapak Melkianus Konjol Saksi Hidup Penerjunan Trikora di Teminabuan tahun 1962 (Foto : Novela Randa)




Thursday, September 17, 2020

Spot Foto Jembatan Pandang dan Sarang Burung : Potensi Ekowisata yang menjanjikan di Kampung Wendi - Sorong Selatan

Spot foto Jembatan Pandang (foto : reynold)

Sorong Selatan - Foto selfie menjadi trend dan hits saat ini, apalagi objek wisata baru yang banyak bermunculan sekarang tampil kekinian dan berbeda. Mereka yang hobi berphoto selfie, biasanya akan berlomba menjadi pertama yang menikmati pengalaman liburan dan menikmati keindahan panorama atau landscape alam yang indah tersebut dan fotonya diunggah melalui media sosial. Pengelola ekowisata Spot Foto Jembatan Pandang dan Sarang Burung, Yeremias Krimadi menceritakan pembangunan spot foto jembatan pandang dan sarang burung yang dibangun oleh Siswa PKL SMK Kehutanan Negeri Manokwari yang di dukung oleh KPHP Sorong Selatan dan CDK Wilayah VII Sorong Selatan merupakan potensi ekowisata yang menjanjikan di Kampung Wendi Distrik Sawiat Kabupaten Sorong Selatan (27/06/2020).

Yeremias Krimadi, Pengelola ekowisata Spot Foto
Jembatan Pandang dan Sarang Burung
Yeremias mengungkapkan pembangunan lokasi ekowisata merupakan kerja sama dengan Dinas Kehutanan dalam hal ini KPHP Sorong Selatan, yang dimulai pada bulan Maret 2020 dengan adanya kegiatan PKL dari siswa SMK Kehutanan Negeri Manokwari di Kampung Wendi Distrik Sawiat dimana salah satu kegiatan yaitu pembangunan spot foto jembatan pandang dan sarang burung. 

"Tempat ini sementara dibangun dan sebagai perhatian juga untuk pemerintah daerah walaupun sederhana spot yang dibangun, tetapi cukup mempunyai perhatian dengan banyaknya kehadiran pengunjung, ke tempat ini, yang setiap harinya mereka kesini paling banyak 200 orang dan paling sedikit 100 orang. Dari pengunjung ada semacam tarif yang kami berlakukan untuk aktivitas mereka berfoto disini sebesar Rp 10.000/orang" ujar Krimadi.

Spot Foto Sarang Burung (foto : reynold)
Yeremias menyampaikan inipun bukan kegiatan yang dilakukan dari pemerintah daerah tetapi program kerja dari siswa PKL SMK Kehutanan Manokwari melalui Dinas Kehutanan terutama CDK Sorong Selatan dan KPHP Sorong Selatan melalui kebijakan untuk melaksanakan kegiatan PKL di tempat ini serta mereka melakukan pemetaan di tempat ini dan cukup memuaskan bagi kami. Dan kegiatan-kegiatan yang ada disini adalah kegiatan yg sifatnya ekowisata, karena ini tempat wisata yang artinya bahwa kegiatan yang dibangun disini akan kerja sama masyarakat dengan pemerintah terutama Dinas Kehutanan dalam hal ini KPHP Sorong Selatan untuk dijadikan sebagai kegiatan ekowisata, yang artinya bahwa masyarakat sendiri menerima, masyarakat sendiri mengelola untuk kebutuhan pribadi, kebutuhan keluarga setiap hari. 

Hal yang senada disampaikan juga oleh Kepala KPHP Sorong Selatan, Reynold Kesaulija, S.Hut.,M.Si, di Kantor KPHP Sorong Selatan “Pembangunan spot foto jembatan pandang dan sarang burung merupakan hasil kerja dari siswa SMK Kehutanan Manokwari yang melakukan Praktek di KPHP Sorong Selatan dan CDK Sorong Selatan, selain itu mereka juga membangun beberapa spot foto di sungai sefrok dan melakukan aksi peduli lingkungan dengan membersihkan sampah plastik dan kaleng di sungai sefrok dan lokasi air terjun. Harapan kami lokasi ekowisata sefrok  dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Kampung Wendi dan untuk para pengunjung agar bersama-sama menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarang serta tidak merusak spot foto yang ada”

Siswa SMK Kehutanan Negeri Manokwari bersama personil KPHP Sorong Selatan dan Tokoh Masyarakat Kampung Persiapan Lembah Hijau (foto : Reynold)

"Sebagai harapan dari saya bahwa karena kebijakan yang dilakukan dari KPHP Sorong Selatan untuk mengembangkan ekowisata di Kampung Wendi Distrik Sawiat maka besar harapan kami untuk pemerintah daerah agar dapat menambah beberapa spot-spot foto lagi di dalam kawasan wisata ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat" ungkap Krimadi. [NM]




Wednesday, September 16, 2020

Sejarah Pembentukan KPHP Model Sorong Selatan Unit V




Kantor KPHP Sorong Selatan Unit V (foto : reynold)

Sorong Selatan - Pembentukan KPHP Model Sorong Selatan Unit V berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 744/Menhut-II/2009 tanggal (19/10/2009) tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Provinsi Papua Barat, maka Bupati Sorong Selatan mengusulkan Kepada Menteri Kehutanan untuk penetapan KPHP Model di Kabupaten Sorong Selatan dan disambut baik oleh Kementerian Kehutanan dimana pada tanggal (26/12/2012) ditetapkannya KPHP Model Sorong Selatan Selatan dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. Menhut.771 /Menhut-VII/2012 Tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Sorong Selatan (Unit V), yang terletak di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat seluas ± 283.260 (Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Enam Puluh) Hektar.

Perjalanan pembentukan KPHP Sorong Selatan diawali Sosialisasi Kebijakan Pembangunan KPH di Kabupaten Sorong Selatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dengan nara sumber dari BPKH Wilayah XVII Manokwari pada Hari Jumat (02/11/2012) di Ruang Rapat Bupati Sorong Selatan yang diikuti oleh pimpinan daerah dan pimpinan SKPD Kabupaten Sorong Selatan dimana Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan menyambut baik rencana pembentukan KPHP Model Register V di Wilayah Pemerintahan Kabupaten Sorong Selatan. Pada hari Selasa (20/11/2012) di Swiss Bell Hotel Manokwari dilaksanakan Dialog Bulanan Kehutanan yang menegaskan Rencana Kegiatan BPKH Wilayah XVII Tahun 2013 untuk memfasilitasi Pembangunan dan Operasionalisasi KPHP Model Sorong Selatan Unit V.

Setelah ditetapkan wilayah KPHP Model Sorong Selatan (Unit V) oleh Menteri Kehutanan maka pada tanggal (23/01/2013) di Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan dilakukan pertemuan antara BPKH Wilayah XVII Manokwari dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan yang menghasilkan kesepakataan bersama dalam pembagian tugas, peran dan fungsi guna mempercepat terbentuk dan operasionalnya KPHP Model Sorong Selatan.

Salah satu langkah Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan dalam mempercepat operasionalnya KPH adalah dibentuk kelembagaan melalui Peraturan Bupati Sorong Selatan Nomor 07 Tahun 2013 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengolahan Hutan Produksi (KPHP) Model (Unit V) Pada Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan. Sebagai dasar dalam menjalankan pengelolaan ditingkat tapak. 

Peran aktif dari Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan dalam mengikuti pertemuan KPH ditingkat Provinsi, Regional dan Nasional dalam upaya peningkatan kapasitas SDM dan pemahaman terhadap KPH, selain itu dikirimkan Sdr. Reynold Kesaulija, S.Hut. untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (CKKPH) di Pusat Diklat Kehutanan Bogor sebagai salah satu upaya dalam menyiapkan SDM yang berkompeten dan berkualitas dalam pengelolaan hutan di KPHP Model Sorong Selatan.

Dalam penyiapan sarana dan prasarana operasional KPHP Model Sorong Selatan, BPKH Wilayah XVII Manokwari pada tahun 2013 telah membangun 1 Unit Kantor KPH lengkap dengan sarana dan prasarananya serta diserahkan 1 (satu) Unit Mobil Operasional KPH dalam menunjang kinerja dari KPHP Model Sorong Selatan. 

BPKH Wilayah XVII Manokwari juga memfasilitasi dalam penyiapan dokumen perencanaan yaitu dokumen Inventarisasi Biogeofisik KPHP Model Sorong Selatan dan Dokumen Penyusunan Tata Hutan KPHP Model Sorong Selatan. Kedua laporan ini sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (RPHJP KPHP) Model Sorong Selatan.

Kesatuan Wilayah KPHP Model Sorong berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. Menhut. 771 /Menhut-VII/2012 seluas ± 283.260 (Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Enam Puluh) Hektar. Setelah dilakukan rasionalisasi dengan Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Papua Barat berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor : SK.783/ Menhut-II/2014 maka luas Areal KPHP Sorong Selatan menjadi ± 265.088.12 ha dimana Kesatuan Wilayah KPHP Model Sorong Selatan merupakan KPH lintas Kabupaten yang berada pada Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong dan dan Kabupaten Maybrat, yang secara geografis berada antara 1o21’1” - 1o46’52" Lintang Selatan (LS) dan 131o42’10” - 132o28’33" Bujur Timur (BT),

Penyiapan SDM yang akan memimpin dan menjalankan roda organisasi KPHP Sorong Selatan diawali dengan dikutsertakannya sdr. Reynold Kesaulija, S.Hut.,M.Si untuk mengikuti Diklat Calon Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (CKKPH) Angkatan IV yang terbagai dalam dua fase yaitu fase I pada tanggal 03 September s.d. 01 November 2013 sedangkan Fase 2 dilaksanakan pada tanggal 21 April s.d. 09 Juni 2014 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIIKLAT) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Bagor – Jawa Barat. Setelah selesai mengikuti Diklat CKKPH di PUSDIKLAT KLHK di Bogor, sdr. Reynold Kesaulija, S.Hut.,M.Si melaporkan ke kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan dan Bupati Sorong Selatan, dengan tidak menunggu waktu yang lama dimana pada tanggal 19 Juni 2019 Wakil Bupati Sorong Selatan Bapak Samsudin Anggiluly, SE An. Bupati Sorong Selatan di Ruang Rapat Kantor Bupati Sorong Selatan melantik sdr. Reynold Kesaulija, S.Hut.,M.Si sebagai Kepala KPHP Sorong Selatan dan sdr. Yan Bonisauw sebagai Kepala SBTU KPHP Sorong Selatan. 

Peresmian Kantor KPHP Sorong Selatan oleh Bupati Sorong Selatan Bapak Drs. Ottow Ihalauw (foto : reynold)

Pada tanggal 27/06/2014, Bupati Sorong Selatan Bapak Drs. Ottow Ihalauw meresmikan Kantor KPHP Sorong Selatan dan menyerahkan 1 Unit Mobil, 2 Unit Motor dan sarana prasarana KPH sebagai langkah awal operasionalisasi KPHP Sorong Selatan, dimana tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun KPHP Sorong Selatan.

Pada tahun 2014 terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 20I4 tentang Pemerintahan Daerah, maka terjadi pengalihan beberapa urusan pemerintahan bidang kehutanan dari urusan pemerintah daerah kabupaten/kota menjadi urusan pemerintah daerah provinsi. Untuk mendukung pelaksanaan urusan tersebut maka dilakukan pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang kehutanan selain yang melaksanakan pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi, yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2016
 Tentang
Pelaksanaan Pengalihan Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/ Kota yang melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan selain yang melaksanakan Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Kabupaten/ Kota
Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi. Sehingga pada tahun 2016/2017 dilakukan proses pengalihan/mutasi kepegawaian dari Kabupaten Sorong Selatan menjadi PNS Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat.

Pada tanggal 28/04/2017 Pejabat Gubernur Papua Barat Bapak Drs. Eko Subowo, MBA menugaskan sdr. Reynold Kesaulija, S.Hut.,M.Si sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Sorong Selatan yang dituangkan dalam Surat Perintah Pelaksana Tugas Nomor. 821.2/23/Plt/2017. Pada tanggal 19/06/2017 dilaksanakan penyerahan Surat Perintah Pelaksana Tugas (Plt) oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat kepada 11 Kepala Cabang Dinas Kehutanan, Kepala UPTD KPHP Sorong Selatan dan 1 Kepala UPTD KPHL Kota Sorong bertempat di ruang rapat Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat sebagai moment sejarah kehutanan di Provinsi Papua Barat dimana terjadi perubahan struktur organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dan sebagai langkah awal operasionalisasi CDK dan UPTD KPH lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat.

Gubernur Papua Barat Bapak Drs. Dominggus Mandacan melantik perangkat organisasi Cabang Dinas Kehutanan (CDK) dan UPTD Kesatuan Pengelolan Hutan (KPH) lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat bersama perangkat organisasi UPTD CDK dan KPH
Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat (foto : reynold)

Pembentukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat dituangkan dalam Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 5 Tahun 2018. Implementasi Peraturan Gubernur Nomor 4 dan Nomor 5 Tahun 2018, maka pada tanggal (21/11/2018) Gubernur Papua Barat Bapak Drs. Dominggus Mandacan melantik perangkat organisasi Cabang Dinas Kehutanan (CDK) dan UPTD Kesatuan Pengelolan Hutan (KPH) lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat berdasarkan Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor : SK.821.2-03 (30/10/2018), dimana struktur organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sorong Selatan Unit V sebagai berikut Reynold Kesaulija, S.Hut.,M.Si, sebagai Kepala KPHP, Irawati Basir, S.Hut, sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Yeremias Y. M. Thesia, S.Hut, sebagai Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan dan Iriani Rahalita Faot, SH, sebagai Kepala Seksi Perlindungan, Rehabilitasi Hutan dan Lahan serta Pemberdayaan Masyarakat. [NM]

Wednesday, September 9, 2020

Gerakan Pramuka Kwarcab Sorong Selatan melakukan Aksi Peduli dalam masa pandemic Covid-19

pembagian sembako dan masker kepada Andalan Cabang, para pembina Gugus Depan, adik-adik Pengurus DKC dan juga beberapa perwakilan masyarakat di Kabupaten Sorong Selatan.
Kegiatan Pramuka peduli dengan melakukan pembagian sembako dan masker kepada Andalan Cabang,
para pembina Gugus Depan, adik-adik Pengurus DKC dan juga beberapa perwakilan masyarakat
di Kabupaten Sorong Selatan (foto : Reynold)

Sorong Selatan – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 3308 Sorong Selatan melakukan Aksi Peduli dalam masa pandemic covid-19, dengan Ziarah ke TMP Tri Tjakrabuana Teminabuan serta membagikan sembako dan masker kepada Andalan Cabang, Pembina Pramuka dan beberapa perwakilan masyarakat (03/09/2020). 

Wakil Ketua Organisasi dan Hukum Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 3308 Sorong Selatan, Hendrik Kondong, S.Hut.,M.Si, menyampaikan “Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 3308 Sorong Selatan di dalam tahun 2020 ini telah merencanakan beberapa kegiatan kepramukaan yang akan dilakukan di tingkat di Kwartir Cabang, namun karena kondisi wabah pandemic covid 19 sehingga beberapa kegiatan harus kami sesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini” 

“Memang ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan sebelum wabah pandemic covid, yaitu peringatan Hari Baden Powell (22/02/2020) setelah itu kita memasuki wadah pandemic covid-19 sekitar bulan maret sampai dengan saat ini, sehingga beberapa kegiatan yang sudah kami rencanakan dievaluasi kembali dan mengalami penyesuaian” tambah Hendrik.

Ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP)
Tri Tjakrabuana Teminabuan (Foto : Maryam)
Kakak Hendrik sapaan akrap beliau menyampaikan untuk tahun ini selain kegiatan HUT Baden Powell (22/02/2020), Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 3308 Sorong Selatan juga melaksanakan kegiatan peringatan Hari Pramuka (14/08/2020) dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Tri Tjakrabuana Teminabuan dengan melibatkan adik-adik dari Dewan Kerja Cabang (DKC) beserta para Andalan Cabang. Kemudian untuk akhir tahun ini di bulan September kami melaksanakan kegiatan Pramuka Peduli, terutama untuk pramuka peduli Covid-19 sesuai dengan tema hari Pramuka “Peran Gerakan Pramuka ikut Membantu dalam Penanggulangan Bencana Covid-19 dan Bela Negara”, sehingga pada hari ini (03/09/2020) kami melakukan pembagian sembako dan masker kepada Andalan Cabang, para pembina Gugus Depan, adik-adik Pengurus DKC dan juga beberapa perwakilan masyarakat di Kabupaten Sorong Selatan.

Semoga apa yang telah kami lakukan sebagai bentuk kepedulian Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 3308 Sorong Selatan, dapat memberikan dampak yang positif bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Sorong Selatan terlebih khusus bagi Gerakan Pramuka. Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan dan juga dukungan dari Ketua Kwartir Cabang 3308 Sorong Selatan dan para Andalan cabang sehinggea seluruh kegiatan kita di tahun 2020 dapat berlangsung dengan baik ujar Hendrik. [NM]