Friday, August 7, 2020

Mengembalikan Kejayaan Sagu di Ekosistem Alamiahnya, Mahasiswa Fahutan Unipa melakukan PKT di Hutan Sagu Momi Waren - Manokwari Selatan

Manokwari -  Untuk mengembalikan kejayaan hutan sagu di ekosistem alamiahnya. Pada kali ini, Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Papua melaksanakan Praktek Kerja Terpadu (PKT) bertempat di hutan sagu Kampung  Gaya Baru Distrik Momi Waren Kabupaten Manokwari Selatan, pada Selasa (28/07/2020).

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni serta Dosen Ekologi Hutan pada Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Jimmy F. Wanma, S.Hut.,M.App.Sc menyampaikan bahwa PKT yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kehutanan dilakukan di Laboratorium Biologi dan Perlindungan Hutan, dengan konsep praktek kali ini terbagi dalam dua tim. Ada satu tim bekerja dengan biodiversitas yaitu dengan melihat variasi dari pada tanaman sagu mulai dari duri, buah daun dan sebagainya dan kemudian ada satu tim melihat potensi dari hutan sagu yang ada dengan mengukur rumpun, diameter dan jumlah tegakan sagu yang ada disini. 

"Pendekatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiwa Fakultas Kehutanan terhadap keanekaragaman hutan sagu yang kita miliki di Papua kemudian juga memberikan mereka sekaligus pengalaman lapangan tentang bagaimana mengumpulkan data bioderversitas maupun mengumpulkan data potensi dilapangan. Dua praktikum ini berjalan sekaligus diharapkan mahasiswa mempunyai pengalaman yang cukup tentang bagaimana melihat keanekaragaman hayati sekaligus menilai potensi yang terdapat di hutan sagu yang kita miliki" kata Jimmy.

Dosen Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Papua menambahkan kita menggunakan pendekatan hutan sagu momi waren karena saat ini paling terdekat dan hutan yang masih bagus yang berada di sekitar sini, kalo di Papua Barat secara umum Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Bintuni yang memiliki hutan sagu yang banyak tetapi untuk keperluan praktikum mahasiwa kami pikir daerah sini sudah sangat representatif untuk praktikum.

Selain Wakil Dekan Bidang Kemahasiwaan dan Alumni hal lain yang disampaikan oleh Kepala Laboratorium Biologi dan Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Dr. Ir. Nurhaida Sinaga, M.Si bahwa kami sengaja membawa anak-anak kami ke hutan sagu supaya mereka mengenal hutan sagu yang ada di Papua seperti apa dan mereka bisa melihat keanekaragaman hayati yang ada di dalam dan ekologinya. Karena luas hutan sagu di Papua hampir 85% dari hutan sagu di seluruh dunia tetapi riset-riset sagu di Papua sampai sekarang ini tidak terlalu banyak, jadi kami sedang kembalikan supaya ada banyak riset-riset yang bisa dilakukan sehingga hal-hal yang masih belum kita ketahui tentang sagu bisa diunggapkan.

"Seperti hari ini  ketika kita masuk di lokasi hutan sagu di momi waren kita menemukan memang semua jenis sagu berduri tapi kita bisa dapat hampir 20 varietas dari sagu berduri yang ada disini. Tiap kelompok dari 5 kelompok bisa mendapatkan 4 sampai dengan 5 varietas, itu juga belum kita masuk semua kedalam itu hanya menjadi pengalaman bagi mereka untuk nanti ketika mereka bekerja atau mereka terlibat dalam penelitian kedepan mereka bisa mengungkapkan lebih lagi tentang keanekaragaman sagu yang ada dan ini berguna untuk ilmu pengetahuan ataupun akan dikembangkan untuk penelitian selanjutnya. Karena persoalan dalam masalah sagu itu adalah varietas. varietas yang digunakan berbeda-beda itu akan mempengaruhi produk akhir dari sagu, tetapi jika kita sudah mengenal varietas kita bisa tahu varietas apa yang digunakan sehingga produk itu bisa lebih seragam, ujar  Nurhaida Sinaga. [NM]


1 comment: